Rabu, 30 November 2016

Berteater di Kampus Hijau


        "Satu....dua....tiga ayo ayo......." begitulah suara ribut ribut di salah satu sudut kampus negeri yang ada di ibu kota, suara yang berasal dari kerumunan mahasiswa berpakaian bebas sedang berlatih teater menjadi sebuah pemandangan unik bagi orang yang tak sengaja melihatnya  
       Bersandiwara atau yang biasa di sebut berteater mungkin sebuah hal unik bagi sebagian orang, bukan saja masyarakat umum, namun juga di kalangan mahasiswa,berteater mungkin hanya di ketahui oleh anak anak yang bersentuhan dengan seni dan kebahasaan, jarang sekali ada mahasiswa di luar lingkup tersebut yang mengetahui nya
Berlatih teater sejatinya jauh lebih sulit di bandingkan bermain peran di layar kaya, banyak orang yang jika bermain peran di layar kaca baik , namun tidak jika bermain teater, dan berteater lebih memiliki nilai yang lebih di kalangan seniman , dan tentu nya memiliki kesulitan yang lebih dari cukup di bandingkan mata kuliah lain bagi seorang mahasiswa
Berteater sejatinya banyak memiliki manfaat terutama bagi anak muda seperti mahasiswa yang sedang mencari jati diri dan berusaha mengembangkat minat dan bakatnya, karna selain berlatih menjadi seorang aktor terdapat banyak manfaat lain nya , yaitu  pelatihan diri dan pengasahan dalam memaknai perillaku atau tindakan disiplin , bertanggungjawab , jujur, kemampuan bekerjasama, rasa percaya diri, dan sebagai ajang pembentukan kepribadian.
Selain itu. biasannya sebelum berlatih teater terdapat juga sesi olah tubuh, semacam peregangan atau pemanasan sebelum berlatih, hal ini tentunya sangat baik bagi anak muda yang dalam hal ini mahasiswa untuk menjaga kesehatan nya, terlebih di zaman sekarang ini banyak anak muda yang jarang berolahraga.
Sejatinya berteater adalah hal yang sangat baik bagi perkembangan anak muda , dan di kampus hijau yang terkenal akan lulusannya yang menjadi guru-guru hebat ini , berteater dan pentas teater sedang berkembang pesat ,memang belum sehebat IKJ, namun perkembangannya sangat baik saat ini
         Mahasiswa yang berteater bukan hanya berasal dari anak seni dan bahasa saja yang biasannya berasal dari anak bahasa dan sastra indonesia , maupun bahasa dan sastra inggris, dari prodi-prodi lain bahkan yang dari fakultas lain pun mulai tertarik ikut dalam kegiatan berteater
      Kemunitas komunitas teater pun sudah mulai berkembang dengan sangat baik, pementasan intensitasnya pun sudah mulai semakin banyak, terlebih anggota komunitas pun sudah semakin banyak, yang menunjukan bahwa ketertarikan mahasiswa sudah mulai meningkat dan berkembang ke arah yang lebih baik .
       Namun ada satu hal unik dari perkembangan teater di kampus yang dulunya IKIP jakarta ini, yaitu keberadaan teater kelas yang ada di prodi pendidikan bahasa dan sastra indonesia dan juga prodi sastra indonesia , dimana teater kelas ini muncul akibat keberadaan mata kuliah apresiasi drama di kedua prodi berbasis indonesia itu.
Saya : "Ini komunitas teater apa ka?"
Mahasiswa : "Ini teater kelas ka"
Saya: "Oh untuk mata kuliah?"
Mahasiswa? "Iya, dan ini cocok sih karna saya dan teman teman  berasal dari prodi pendidikan bahasa indo jadi cocok buat nanti saya dan teman teman mengajar drama ke anak murid saya"
Saya : "Kalau buat sendiri manfaatnya?"
Mahasiswa : "Banyak sih contohnya teknik vokal yang bisa saya aplikasikan saat saya mengajar nanti"
Saya: "Main sebagai apa di teater ini?"
Mahasiswa : "Kebetulan saya main jadi tokoh cewek di drama ini, jadi banyak belajar tentang melatih emosi gitu sih hehehhehe"
Saya : "Suka duka nya?"
Mahasiswa : "Awalnya susah menyesuaikan waktu latihan dengan matkul lain, lalu awalnya juga masih gak kompak , tapi sekarang sih udah engga, kelas makin kompak dan yang terpenting dapet banyak ilmu baru, oh iya jangan lupa nonton teater kelas saya ya ........"

Berdasarkan kutipan wawancara dengan seorang mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra Indonesia bernama anggi tersebut kita bisa tau bahwa selain demi mendapatkan nilai dan memenuhi tugas mata kuliah apresiasi drama , teater kelas juga sangat bermanfaat bukan hanya untuk individu di kelas itu namun di juga kepentingan kelas secara umum.
Terlepas dari masalah fasilitas yang kurang dimana itu adalah masalah laten di semua aspek yang ada di negeri tercinta ini, geliat semangat berteater di kampus yang kini bernama Universitas Negeri Jakarta itu semakin berkembang lewat UKM, komunitas bahkan teater kelas yang semakin berkembang tiap tahunnya menjadi oase di tengah arus krisis identitas di kalangan anak muda khusunya yang ada di Jakarta.
Terlebih Universitas Negeri Jakarta yang terkenal dengan lulusannya yang menjadi guru akan sangat baik, bayangkan para guru tersebut nantinya akan menularkan semangat berteater ke anak anak muridnya, dan akan semakin banyak lagi anak anak muda yang nantinya berteater dan mengembangkat bakatnya sehingga semakin pesat kemajuan teater bukan hanya di jakarta tapi juga Indonesia .

0 komentar:

Posting Komentar