"Satu....dua....tiga ayo ayo......." begitulah suara ribut ribut di salah satu
sudut kampus negeri yang ada di ibu kota, suara yang berasal dari kerumunan
mahasiswa berpakaian bebas sedang berlatih teater menjadi sebuah pemandangan
unik bagi orang yang tak sengaja melihatnya
Bersandiwara atau yang biasa di sebut berteater mungkin
sebuah hal unik bagi sebagian orang, bukan saja masyarakat umum, namun juga di
kalangan mahasiswa,berteater mungkin hanya di ketahui oleh anak anak yang
bersentuhan dengan seni dan kebahasaan, jarang sekali ada mahasiswa di luar
lingkup tersebut yang mengetahui nya
Berlatih teater sejatinya jauh lebih sulit di bandingkan
bermain peran di layar kaya, banyak orang yang jika bermain peran di layar kaca
baik , namun tidak jika bermain teater, dan berteater lebih memiliki nilai yang
lebih di kalangan seniman , dan tentu nya memiliki kesulitan yang lebih dari
cukup di bandingkan mata kuliah lain bagi seorang mahasiswa
Berteater sejatinya banyak memiliki manfaat terutama bagi
anak muda seperti mahasiswa yang sedang mencari jati diri dan berusaha
mengembangkat minat dan bakatnya, karna selain berlatih menjadi seorang aktor
terdapat banyak manfaat lain nya , yaitu pelatihan diri dan
pengasahan dalam memaknai perillaku atau tindakan disiplin , bertanggungjawab ,
jujur, kemampuan bekerjasama, rasa percaya diri, dan sebagai ajang pembentukan
kepribadian.
Selain itu. biasannya sebelum berlatih teater terdapat
juga sesi olah tubuh, semacam peregangan atau pemanasan sebelum berlatih, hal
ini tentunya sangat baik bagi anak muda yang dalam hal ini mahasiswa untuk
menjaga kesehatan nya, terlebih di zaman sekarang ini banyak anak muda yang
jarang berolahraga.
Sejatinya berteater adalah hal yang sangat baik bagi
perkembangan anak muda , dan di kampus hijau yang terkenal akan lulusannya yang
menjadi guru-guru hebat ini , berteater dan pentas teater sedang berkembang
pesat ,memang belum sehebat IKJ, namun perkembangannya sangat baik saat ini
Mahasiswa yang berteater bukan hanya berasal dari anak
seni dan bahasa saja yang biasannya berasal dari anak bahasa dan sastra
indonesia , maupun bahasa dan sastra inggris, dari prodi-prodi lain bahkan yang
dari fakultas lain pun mulai tertarik ikut dalam kegiatan berteater
Kemunitas komunitas teater pun sudah mulai berkembang
dengan sangat baik, pementasan intensitasnya pun sudah mulai semakin banyak,
terlebih anggota komunitas pun sudah semakin banyak, yang menunjukan bahwa
ketertarikan mahasiswa sudah mulai meningkat dan berkembang ke arah yang lebih
baik .
Namun ada satu hal unik dari perkembangan teater di
kampus yang dulunya IKIP jakarta ini, yaitu keberadaan teater kelas yang ada di
prodi pendidikan bahasa dan sastra indonesia dan juga prodi sastra indonesia ,
dimana teater kelas ini muncul akibat keberadaan mata kuliah apresiasi drama di
kedua prodi berbasis indonesia itu.
Saya : "Ini komunitas
teater apa ka?"
Mahasiswa : "Ini
teater kelas ka"
Saya: "Oh untuk mata
kuliah?"
Mahasiswa? "Iya, dan
ini cocok sih karna saya dan teman teman berasal dari prodi pendidikan bahasa indo jadi
cocok buat nanti saya dan teman teman mengajar drama ke anak murid saya"
Saya : "Kalau buat
sendiri manfaatnya?"
Mahasiswa : "Banyak
sih contohnya teknik vokal yang bisa saya aplikasikan saat saya mengajar nanti"
Saya: "Main sebagai
apa di teater ini?"
Mahasiswa : "Kebetulan
saya main jadi tokoh cewek di drama ini, jadi banyak belajar tentang melatih
emosi gitu sih hehehhehe"
Saya : "Suka duka nya?"
Mahasiswa : "Awalnya
susah menyesuaikan waktu latihan dengan matkul lain, lalu awalnya juga masih
gak kompak , tapi sekarang sih udah engga, kelas makin kompak dan yang
terpenting dapet banyak ilmu baru, oh iya jangan lupa nonton teater kelas saya
ya ........"
Berdasarkan kutipan wawancara dengan seorang mahasiswa
pendidikan bahasa dan sastra Indonesia bernama anggi tersebut kita bisa tau
bahwa selain demi mendapatkan nilai dan memenuhi tugas mata kuliah apresiasi
drama , teater kelas juga sangat bermanfaat bukan hanya untuk individu di kelas
itu namun di juga kepentingan kelas secara umum.
Terlepas dari masalah fasilitas yang kurang dimana itu
adalah masalah laten di semua aspek yang ada di negeri tercinta ini, geliat
semangat berteater di kampus yang kini bernama Universitas Negeri Jakarta itu
semakin berkembang lewat UKM, komunitas bahkan teater kelas yang semakin
berkembang tiap tahunnya menjadi oase di tengah arus krisis identitas di
kalangan anak muda khusunya yang ada di Jakarta.
Terlebih Universitas Negeri Jakarta yang terkenal dengan
lulusannya yang menjadi guru akan sangat baik, bayangkan para guru tersebut
nantinya akan menularkan semangat berteater ke anak anak muridnya, dan akan
semakin banyak lagi anak anak muda yang nantinya berteater dan mengembangkat
bakatnya sehingga semakin pesat kemajuan teater bukan hanya di jakarta tapi
juga Indonesia .